Jam di dinding menunjuk angka 18.40
Aku masih saja duduk di depan Laptop, memandangi kursor yang berkedip – kedip seakan memintaku tuk segera memainkannya tuk membentuk ragkaian kalimat. Fikiranku melayang, menghitung jejak – jejak kaki yang telah bergeser.
Akhir – akhir ini kurasakan tubuhku kian melemah. Sepulang kerja, kubaringkan tubhku di ruang tamu, hanya sekedar tuk melepas penat setelah perjalanan sekitar 60 km pulang pergi.
Aku bertanya pada diriku sebenarnya apa penyebab semua ini. Yang penyebab kelalahan fisikku saat ini.
“Jarak tempuh yang 60 km pulang pergi di atas shogun merah dengan keadaan jalan naik turun dan menikung ?” Bisikku dalam hati
“ Apakah itu penyebabnya?” kembali tanya itu berkecamuk yang meminta minta tuk temukan jawaban.
“Yah, ini kopinya “
Segelas kopi hitam dengan saputan rasa manis yang tidak teramat kini telah terhidang di depanku, ditambah sepiring tempe kemul tentunya. Kuambil satu dan ku makan secara perlahan seraya memikirkan apa sebenarnya penyebab kelelahanku selama ini.
1 komentar:
Jarak tempuh yang begitu panjang dengan medan yang tidak mudah memang bisa membuat fisik kita lelah, namun jarak tempuh itu telah terlampaui dalam hitungan tahun. kelelahan yang di rasakan mungkin tanpa kita sadari karena beban fikiran. Suasana kerja, lingkungan kerja, kemelut pribadi yg tak ter-urai, atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan akan mempengaruhi kondisi fisik seseorang... tapi semoga semuanya akan baik-baik saja.
Posting Komentar