Tahukah kau angin
Kini ku hanya lah sebatang pohon trembesi yang mulai menua
Yang kian merapuh
Yang kian melemah
Tahu kah kau angin
Kini Ku hanya lah sebatang pohon trembesi yang kian renta
Untuk berdiripun ku tiada bisa tegak lagi
Apalagi untuk menopang ranting dahan yang rimbun dan melebat
Ini semua ....
Lantaran perakaranku yang telah terpangkas
Dan dahan - dahan kuatku telah terpatahkan
Tahu kah kau angin
Bahwa tiada kuasa nya aku berdiri menopang beban tubuhku
Tiada kuasa nya diriku menopang ranting dahan yang kian rimbun dan melebat
Itu berpengaruh kuat pada kehidupanku
Pada pandangan ku
Aku tidak akan menyalahkanmu wahai angin
Pabila tangan lembutmu yang biasa membelai dahan dan dedaunan kini mulai menyurut
Menjauh
Dan pada akhirnya hilang di telan cakrawala
Tanpa ku tahu di mana hembusanmu lagi
Saat langit hitam kelam karena hilangmu
Aku pun harus tetap berusaha berdiri
Walau dengan perakaran yang telah terpangkas
Dan dahan - dahan kuatku yang telah terpatahkan
Angin ....
Kau berhak mendapatkan yang lebih
Karena kesempurnaan ada pada dirimu