Sample Text

DALAM KETIDAK SEMPURNAAN FISIK MAKA SAAT INILAH KU BERUSAHA BANGKIT, BERUSAHA BERJALAN DENGAN KEDUA TONGKAT DAN PADA SAATNYA NANTI KU AKAN BERLARI KENCANG SEKENCANG KENCANGNYA

Social Icons

SAAT KAKI KANANKU TIADA KUASA TUK MELANGKAH, KEDUA TANGANKU TIADA KUASA TUK DIGERAKKAN DAN PUNDAK KANANKU TIADA KUASA TUK DIANGKAT, MAKA DI SITULAH AKU TERTIDUR

Kamis, 30 Juli 2009

15 TAHUN YANG LALU

Lima belas tahun yang sudah lewat
Selama delapan tahun kususuri jalan tuk menuju suatu daerah pelosok di mana pertama kali aku ditempatkan

Saat itu Maratama menghantarkanku meninggalkan Purworejo tuk menuju Salaman
Itupun hanyalah sesaat, Magelang, Secang, Bawen pun terlewati
Maratama pun berhenti di Semarang

Kuistirahat sejenak, sekedar melepas lelah, Itupun hanya sesaat
Selebihnya Indonesia membawaku meninggalkan Semarang tuk menuju Demak, di Kudus pun Indonesia hanyalah lewat.
Secara perlahan Indonesiapun meninggalkan Pati tuk menyonsong Juana.

"Taman Kartini - Taman Kartini" teriak kenek Indonesia
Aku bergegas turun,
Kupercepat langkahku tuk menuju pasar Atas Rembang, tempat di mana Mikrolet biasa ngetem.
Saae sore seperti ini, biasanya Patmo kan melewati pasar atas. Aku berdiri sesaat. Melihat kalo-kalo Patmo lewat. Bis tua yang seringkali membawaku dari Rembang menuju Blora.
Lima belas menit menunggu akhirnya Patmo Lewat. Setengah berlari, aku meloncat ke pintu. Kuraih pegangan.

Agak lengang, jadi kubebas tuk memilih tempat duduk. Kuambil dideret sebelah kiri di bangku nomor tiga dari depan. Sejenak ku hela nafas. Capek, Lelah aku rasakan setelah hampir lima jam aku duduk di atas bis menyusuri jalan dari Purworejo tuk menuju tempat tugasku Gunem, Rembang.
Sulang telah terlewati, sebentar lagi Mantingan tempat di mana Raden Ajeng Kartini di makamkan.
Hup, aku loncat dari bis yang berjalan perlahan. Songkelmereng.
Pinggir hutan Jati, suasana sangatlah sepi. Apalagi jam sudah menunjuk angka 15.00, lebihnya 20. Berarti tinggal ada dua openka[ yang kan berangkat ke desa Atas ( Pasucen, Timbrangan, Ngablak, Tegaldowo Suntri dan Dowan)

Dengan terseok karena penuh penumpang, openkap menyusuri hutan jati sepanjang dua belas kilometer menuju ke smp 2 gunem. Jalan tanah penuh batu yang berserakan senantiasa aku lalui sepanjang waktu.

Tidak ada komentar:

GURAT MALAM