Sample Text

DALAM KETIDAK SEMPURNAAN FISIK MAKA SAAT INILAH KU BERUSAHA BANGKIT, BERUSAHA BERJALAN DENGAN KEDUA TONGKAT DAN PADA SAATNYA NANTI KU AKAN BERLARI KENCANG SEKENCANG KENCANGNYA

Social Icons

SAAT KAKI KANANKU TIADA KUASA TUK MELANGKAH, KEDUA TANGANKU TIADA KUASA TUK DIGERAKKAN DAN PUNDAK KANANKU TIADA KUASA TUK DIANGKAT, MAKA DI SITULAH AKU TERTIDUR

Senin, 02 Maret 2015

PUISI UNTUK ANGIN

Angin ...
Ku tiada kan pernah menyalahkan dirimu pabila saat ini kau tiada lagi  berhenti 
Sejenak tuk menemaniku  meminum kopi hitam kental dengan saputan rasa manis yang tidak teramat di gubuk kecil  yang pernah kita bangun bersama di dasar lembah ini.

Ku  tiada kan pernah juga menyalahkanmu pabila saat ini kau tiada lagi menemaniku berjalan di ujung halaman tuk menghirup aroma bunga melati  yang kita tanam bertahun - tahun yang lalu di dasar lembah ini.

Ku  tiada kan pula menyalahkanmu pabila saat ini kau tiada lagi membelai wajahku dengan hembusanmu saat ku selesai menyiangi rerumputan yang kian lebat di dasar lembah ini.

Tiada kan pernah 
Dan tiada kan pernah menyalahkanmu

Angin ... 
Ku tidak berharap banyak kepadamu tuk bisa berhenti sejenak  di lembah yang pernah kita tinggali bersama. Lembah yang memberikan warna pelangi saat senja kian memerah dalam saputan gerimis kecil. Lembah yang pernah menorehkan riak - riak kecil yang kita arungi sambil merajut asa tuk masa depan.

Angin 
Ku sangat faham bahwa kau penuh pesona dipadu terlebih saat hembusan angin kau tiupkan ke setiap dasar lembah
Akan tetapi aku juga mengetahui bahwa kau selalu saja berpindah dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.

Berpindah
Dan selalu berpindah dari lembah yang satu ke lembah yang lain


GURAT MALAM